BANDA ACEH, SABTU - Sebagian orang tua murid melarang anaknya ke sekolah khawatir terjadinya sesuatu saat kunjungan mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Hasan Tiro, di Kota Banda Aceh.
Rani, salah seorang murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Banda Aceh, Sabtu, menjelaskan orang tuanya melarangnya ke sekolah pada Sabtu (11/10) karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Apalagi, tambahnya, sejak Jumat (10/10), Kota Banda Aceh dipadati masyarakat dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) untuk menyambut Hasan Tiro.
"Jadi, ayah takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Karena itu saya dilarang ke sekolah pada hari ini," katanya.
Pantauan ANTARA, sejumlah ruas jalan utama yang biasanya dipadati kendaraan bermotor pengangkut anak sekolah, terlihat sepi seperti di jalan T Hasan Dek, Teuku Umar dan T Nyak Arif. Sejumlah sekolah (SD, SLTP dan SMU) juga terlihat kekurangan siswa.
Orang tua dari salah seorang siswa, M Arif menyatakan rasa khawatir jika anaknya ke sekolah karena situasi yang tidak jelas akibat membludaknya massa yang datang dari berbagai daerah untuk menyambut kedatangan Hasan Tiro.
Salah seorang guru SLTP di Banda Aceh Abdul Rakjab mengatakan kemungkinan sekolah yang berada di pusat kota, terutama berdekatan dengan lokasi kunjungan Hasan Tiro yang minim kehadiran muridnya.
"Kalau sekolah di pinggiran, jumlah kedatangan murid tetap normal dan kegiatan belajar-mengajar berjalan seperti biasa, seperti tempat saya mengajar," katanya.
Akan tetapi, ia menyatakan tidak ada instruksi khusus dari pemerintah untuk meliburkan sekolah saat kunjungan Hasan Tiro di Kota Banda Aceh.
"Jika kegiatan belajar-mengajar di sekolah yang berdekatan dengan lokasi kunjungan Hasan Tiro itu tidak normal, mungkin hanya kebijakan masing-masing sekolah untuk menghindari kemacetan kepadatan lalu lintas," kata dia.